nirdeteksi: Rumer

Dari beragam list album-album terbaik yang banyak menghiasi berbagai media musik baik online dan cetak yang saya baca akhir tahun lalu, saya hampir tidak mendapati album milik penyanyi asal Inggris berdarah Pakistan yang bernama Rumer ini berada pada jajaran list album terbaik rilisan 2010.


Sepertinya debut album dari Rumer yang bertajuk Season of My Soul ini terlihat kurang keren terutama bagi media-media musik yang biasa menampilkan musik cutting edge seperti Pitchfork, Stereogum dan masih banyak lagi.

Ada beberapa hal pokok yang dapat membuat para penikmat musik kurang memperhatikan ataupun malah menghirukan Rumer dan debut albumnya.


Dari judul albumnya saja, Season of My Soul terdengar klise dan cenderung murahan. Seperti sebuah judul album adult contemporary yang biasa menampilkan lagu-lagu daur ulang atau lagu karya sendiri dengan irama smooth jazz. 

Dan juga, salah satu lagu dalam album ini berjudul Blackbird. Kebetulan Blackbird yang ini bukan lagu lama The Beatles yang didaur ulang, melainkan karya dari Rumer. Namun apakah dunia masih membutuhkan sebuah lagu lagi dengan judul Blackbird? 

Yah, anggapan-anggapan sesaat seperti itu akan selalu ada jika kita mendapati album Season of My Soul tanpa mendengarkannya terlebih dahulu. Tak dengar, maka tak sayang.


Perkenalan saya dengan Rumer terjadi pada paruh akhir 2010 kemarin. Teman baik saya, Budi Warsito tiba-tiba bertanya apakah saya menyukai Rumer. Karena dia tahu saya menyukai karya-karya Burt Bacharach dan menurut Budi jika saya menyukai Bacharach, saya pasti menyukai Rumer.

Benar saja apa yang dikatakan Budi. Pertama kali saya mendengar Rumer melalui singel, "Slow" yang langsung membuat saya berpikir bahwa lagu ini mungkin saja adalah lagu terbuang yang tidak jadi dimuat sebagai b-side singel "The Look of Love pada tahun 1967.


Lagu ini menyajikan aransemen anggun khas Burt Bacharach yang dinyanyikan dengan suara selembut coklat yang langsung meleleh ke penjuru rongga mulut ketika disantap. Suaranya seperti sebuah perayaan nostalgia dari vokalis wanita 70an seperti Karen Carpenter, Dusty Springfield dan Laura Nyro. Jika Rumer hidup di era 70an, namanya pasti akan ada dalam jejeran vokalis yang telah saya sebutkan tadi yang juga menjadi vokalis-vokalis wanita favorit Burt Bacharach.

Burt Bacharach sendiri mengetahui keberadaan Rumer pertama kalinya sewaktu ia mendengar "Slow" tanpa sengaja di sebuah radio. Di saat itu Bacharach langsung jatuh hati dan segera mencari tahu kontak Rumer lalu mengundangnya ke kediamannya di California untuk mendengar Rumer bernyanyi langsung.


Pada akhirnya, mereka berdua berkolaborasi melalui sebuah singel Rumer Sing Bacharach at Christmas yang dirilis pada hari Natal kemarin. Dalam singel tersebut Rumer membawakan salah satu hits karya Bacharach, "Alfie" dan juga sebuah lagu baru berjudul "Some Lovers" Lagu ini adalah karya rekaman Bacharach terbaru dalam lima tahun terakhir. 


Di sebuah kesempatan, Rumer menyatakan kebanggaannya dapat berkolaborasi dengan salah satu maestro musik pop terbaik yang dimiliki dunia musik hingga saat ini. "I cried with joy when I found out, " Rumer berkata. "If Burt Bacharach says you're good, you have to start believing you're good too."

Dan kita pun percaya.

Rumer - Slow


http://www.myspace.com/rumerlovesyou

http://www.facebook.com/rumerofficial



Nirdeteksi adalah salah satu kolom tetap blog ini yang ditunjukkan bagi band/musisi baik lokal maupun internasional yang kurang atau belum mendapat sorotan dari publik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day #11: The Like In I Love You

Lampau: Ulasan Album Centralismo - SORE

Enam Lagu Yang Mendefinisikan Paloh Pop